About Me

      Nama saya  Jesy Kristina. Lahir di Jambi, 26 April 1975. Berasal dari keluarga peranakan yang sangat sederhana. Papa kami bekerja sebagai buruh di pabrik kayu sementara Mama kami bekerja dari rumah sebagai penjahit pakaian. Tidak mudah membesarkan kami empat orang anak yang mempunyai sifat dan kelakuan yang berbeda-beda. Mulai dari pakaian, makanan, pola hidup, dan kegemaran. Sebagai orangtua, papa dan mamaku adalah orangtua terbaik di dunia. Bagaimana tidak, meskipun kami tinggal di rumah kontrakan dan penghasilan papa pas-pasan, hanya kamilah yang selalu merasakan coklat dan es krim setiap kali papa gajian. Kami juga mendapat traktiran setiap kali kami mendapat rangking bagus di sekolah. Kami selalu pergi ke restoran bakmi di Talang Banjar. setelah memenuhi perut dengan Mie Pangsit kami mendapatkan sebuah es krim dan berjalan pulang naik oplet.
      Kami jugalah satu-satunya keluarga dimana anak-anak diajak menonton film di bioskop. Film Exodus, Pendekar Ulat Sutra, tapi jangan coba-coba nonton video Tante Girang di rumah tetangga, Om kami yang sangat sayang pada kami akan segera menghadiahkan tempelengan keras yang membuat bekas di wajah juga di hati. Aku pernah mendapatkan tempelengan itu beberapa kali untuk kenakalan yang aku juga tidak mengerti.
Dan kami jugalah satu-satunya keluarga dimana anak-anak diajar untuk menjelajahi dunia dan mendalami berbagai ilmu lewat benda persegi bernama buku. Mula mula Majalah Si Kuncung, kemudian Bobo, Donal Bebek, baru setelah masuk SMP kami berkenalan dengan Lima Sekawan, Trio Detektif, sampai Les Mirables bahkan novel Psikologi Sybill.
      Setelah menghadapi badai masing-masing selepas ditinggal oleh Mama tersayang, Sekarang disinilah kami lima pribadi tangguh. Bukan tangguh karena diri kami sendiri melainkan tangguh karena Kasih Tuhan dan kami saling mendukung. Papa mulai usaha cocok tanamnya, meskipun selalu menolak untuk belajar teknik pertanian yang lebih canggih, Kakakku yang tertua Meiliana Kristanti Tansri adalah seorang Novellis yang karyanya telah dimuat oleh Gramedia ( aku sungguh gembira melihat reaksinya ketika aku kembali dari warnet dan mengabarkan kepadanya bahwa melalui email Gramedia telah memutuskan menerima novel Layang-layang Biru). Nico Kristian Alexander             satu-satunya anak lelaki dikeluargaku sekarang sedang mengembangkan bisnis handphonenya. What a great awakening brother. Adikku yang bungsu sekarang bekerja di BFI Finance. Ketelitiannya membuatnya maju sangat pesat. Sementara aku setelah berjuang naik turun dalam berbagai kancah kehidupan baik gelap maupun terang cukup senang menjadi karyawan di Sinarmas Forestry sebelum akhirnya hatiku menolak untuk mengikuti sistem kerja disana lebih lanjut. Aku memutuskan pensiun di usia dini dan membuka blog ini.
      Blog ini saya  buka untuk menjual beberapa kreasi biji-bijian yang sejak lama saya sungguh jatuh cinta kepadanya. Sejak kecil saya sering melihat Mei, kakak saya mengumpulkan biji saga dan ikut tertarik pada biji saga itu. Sering saya membayangkan biji saga yang merah itu kalau dicampur dengan biji beringin yang keemasan dekat kampus saya di jalan Proklamasi dan batu berwarna hijau dari Sukabumi akan keliatan cantik, namun semua itu hanya tinggal dalam angan-angan saja, sampai saat ini ketika saya cukup nekat untuk meninggalkan pekerjaan saya dan benar-benar menggeluti berbagai biji-bijian dan juga rempah-rempah yang dikemas dalam botol dan gelas yang cantik. senang rasanya kalau saya berhasil membuat sebuah karya. Melalui perjalanan berkarya dengan biji-bijian dan rempah-rempah ini saya banyak belajar dari para penjual rempah-rempah dan bahkan menemukan pencerahan spiritual ketika memungut biji saga bersama kakakku. 


     

No comments:

Post a Comment